Kemiskinan di Kabupaten Sragen cukup menjadi tantangan bagi bupati sebagai kepala daerah untuk melakukan terobosan dalam upaya percepatanan penanganannya. Dari data yang ada, penduduk Kabupaten Sragen berjumlah 887.715 jiwa, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 308.783 jiwa termasuk kategori miskin (PPLS 2011). Pemkab Sragen dihadapkan pada permasalahan besar yang menjadi pekerjaan rumah untuk dituntaskan pada tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya.
Tingkat penggaguran di Sragen, Jelas ini masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten tetangganya seperti Wonogiri, Ngawi dan Sukoharjo. Angka TPT (Tingkat Penggaguran Terbuka) Sragen adalah 3,87% lebih rendah dibandingkan dengan Boyolali, Klaten, Karanganyar, Solo, dan Grobogan. Ini menempatkan di urutan ketiga terendah di Soloraya, Setelah Wonogiri dan Sukoharjo. Penurunan partisipasi angkatan kerja juga menjadi masalah.
Angka kemiskinan Sragen masih di atas angka kemiskinan Jawa Tengah yaitu 10,77% dan nasional 9,36%. Posisi Sragen masuk dalam delapan (8) kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Tujuh daerah lainnya adalah terdiri atas Kebumen, Brebes, Wonosobo, Pemalang, Purbalingga, Banjarnegara, dan Rembang. Keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, Kualitas pendidikan dan layanan kesehatan yang rendah juga berkontribusi pada kemiskinan.
Hasil positif mulai terlihat dari upaya gigih Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, untuk mengurangi tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Sragen mengalami tren penurunan selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2024, tingkat kemiskinan akan mencapai titik terendah dalam delapan tahun terakhir. Selama pandemi Covid-19, angka kemiskinan di Sragen sempat meningkat padatahun 2021.
Namun, Dengan berbagai program strategis, angka tersebut berhasil ditekan hingga mencapai posisi terbaik. Dengan dukungan anggaran dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, CSR, dan dana filantropi, Program Desa Tumis menggabungkan empat strategi penanggulangan kemiskinan di desa-desa yang dipilih. Dana sebesar Rp16,8 miliar dialokasikan untuk berbagai kebutuhan. Ini mencakup renovasi rumah tak layak huni (RTLH), penyediaan fasilitas sanitasi, air bersih, listrik gratis, beasiswa untuk siswa miskin, bantuan usaha ekonomi produktif (UEP), dan ternak.
Pemerintah Kabupaten Sragen juga mencari solusi, dengan membentuk Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK). UPTPK adalah sebuah unit kerja dibawah koordinasi Sekretaris Daerah, yang berfungsi memberikan pelayanan khususnya bagi masyarakat miskin dengan pola satu pintu (one stop services). UPTPK kabupaten Sragen dibentuk dengan tujuan mengintegrasikan data warga miskin dan memberikan pelayanan terpadu terkait kebutuhan dan keluhan masyarakat sehingga tidak ada lagi warga miskin yang mengalami kesulitan mendapatkan pelayanan sosial dasar, seperti kesehatan, pendidikan, pangan, dan papan.
ceri188 selalu penuh percaya diri dan optimisme sebagai situs judi slot Gacor terpercaya dimana kepuasan member ceri188 menjadi prioritas utama kami. Di sini anda tidak hanya bisa mencoba berbagai permainan slot ceri188 login seru yang diselenggarakan oleh agen slot online resmi slot ceri188 login, tetapi juga berkesempatan memenangkan jackpot besar dengan modal minim fujiplay88.